Silahkan download Materi di bawah ini :⤋
· PENDAHULUAN
Kegiatan
belajar ini secara spesifik mengupas tentang teori masuknya agama dan budaya Hindu-Buddha
di Indonesia. Menurut ahli, terdapat beberapa teori masuknya agama dan budaya
Hindu-Buddah ke Indonesia, antara lain teori Brahmana, Ksatria, Waisya, dan
Sudra.
· Materi I
Masyarakat
Nusantara terkenal sebagai bangsa yang kuat dan pemberani. Mereka mampu
berlayar hingga mencapai berbagai kawasan di dunia.
Teori
masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia
1. Teori Brahmana
Dicetuskan oleh J. C. Van Leur
Dasar Teori Brahmana
Kelemahan Teori
Brahmana
•
bahasa Sansekerta merupakan
hal yang sangat sulit
•
seorang Brahmana dilarang
untuk menyeberangi lautan apalagi meninggalkan tanah airnya
2.
Teori
Ksatria
(C.C Berg Mookerji dan J.L Moens)
(C.C Berg Mookerji dan J.L Moens)
Dasar Teori Ksatria
•
abad ke 2 M, kerajaan-kerajaan
di India mengalami keruntuhan
•
perebutan kekuasaan penguasa
dari golongan ksatria di kerajaan –kerajaan yg kalah perang pada masa itu
dianggap melarikan diri ke Nusantara
Kelebihan Teori
Ksatria
•
Semangat
berpetualangan dan menaklukan daerah lain
•
C.C
Berg (ksatria dijanjikan akan diberi hadiah apabila menang)
•
Mookerji
( ksatria ini membangun koloni-koloni yang
akhirnya berkembang menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan kerajaan
India)
•
J.L.
Moens (pada abad ke-5, banyak para ksatria yg melarikan diri karena peperangan
di India.)
Kelemahan Teori
Ksatria
•
Tidak
adanya bukti tertulis bahwa telah terjadi kolonisasi oleh para ksatria Hindu yang berasal dari India
•
Ksatria
tidak menguasai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
•
Tidak
ditemukan Prasasti bahwa Nusantara pernah menjadi daerah taklukan India
3.
Teori Waisya
(N.J. Krom)
Dasar Teori Waisya
(N.J. Krom)
Dasar Teori Waisya
·
Hubungan
dagang antara Nusantara dan India di awali sejak tahun 1 M.
·
hubungan
perdagangan ini diikuti dengan hubungan kebudayaan seperti, agama, sistem
pemerintahan, sosial dan budaya.
• Kelebihan
teori Waisya adalah:
Sumber daya alam yang sangat
banyak di Nusantara membuat para Waisya tertarik untuk bertransaksi jual beli di Nusantara.
• Kelemahan
teori Waisya adalah:
Para pedagang yg termasuk
dalam kasta Waisya tidak mengausai bahasa Sansekerta dan huruf pallawa yg
umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.
4.
Teori
Sudra (oleh : Van Faber)
Dasar Teori Sudra
Dasar Teori Sudra
·
Teori
ini menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Nusantara dibawa oleh kasta Sudra.
·
Mereka
datang ke Nusantara dengan tujuan mengubah kehidupan mereka karena di India
mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar
Kelebihan teori sudra:
Semua
orang ada pada kasta sudra pasti ingin memperbaiki hidup, salah satunya adalah
pergi ketempat lain seperti Nusantara.
Kelemahan
teori sudra :
1. Kasta sudra umumnya tidak
memiliki ilmu pengetahuan/pendidikan
2. Tidak menguasai bahasa
sansekerta dan huruf pallawa
3. Biasanya jika ada budak maka
ada tuannya, maka jika pastilah ada kasta yg lebih tinggi dari sudra yg membawa
kasta sudra ke Nusantara.
5.
Teori Arus Balik (oleh : F.D.K. Bosch)
Dasar Teori Arus Balik
Dasar Teori Arus Balik
·
Persebaran agama Hindu
menurut ahli tidak hanya dilakukan satu arah. Pembawa agama Hindu dari India
datang kemudian
·
Setelah tiba di Nusantara
mereka menyebarkan agamanya.
•
Kelebihan
teori ini adalah:
Ada kemungkinan putra para bangsawan di Nusantara pergi ke india untuk
belajar agama dan kebudayaan Hindu-buddha, tujuannya agar dengan ilmu yang
mereka dapat dari India, para bangsawan
bisa membuat kekuasaan di Nusantara dengan mencontoh Kebudayaan Hindu-Buddha di
India.
•
Kelemahan
teori ini adalah:
Pada teori ini, sepertinya tidak
mungkin jika orang Nusantara pergi ke india untuk belajar agama dan budaya
Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Nusantara masih bersifat pasif.
·
Materi II
Melalui
hubungan pelayaran dan perdagangan antara Nusantara dengan bangsa asing muncul
berbagai pengaruh bagi kedua pihak.
Teori Masuknya Budha di Indonesia
Agama Buddha merupakan agama yang bisa dikatakan sebagai
pembaharu dari agama Hindu yang dibawa oleh Siddhartha Gautama.
Agama Buddha mempunyai kitab suci yaitu Tripitaka (Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka,
dan Abhidharma Pitaka). Waisak adalah hari
raya agama budha.
Agama Buddha dipercaya menyebar ke seluruh dunia lewat
perantara dua hal, yaitu:
- perdagangan dan
- utusan khusus
keagamaan yang disebut dengan dharmaduta.
·
Materi III
Pengaruh
Kebudayaan India terhadap Kebudayaan Nusantara
Faktor
penyebab pedagang India ke Indonesia
• Faktor ekonomi
merupakan faktor utama, apalagi setelah bangsa Asia Tengah memutuskan
jalan-jalan kafilah dr utara. Padahal sumber emas didatangkan dr Romawi dan
perdagangan itu dihentikan oleh kaisar Vespasianus (67-79 M).
Pengaruh
Kebudayaan India terhadap Kebudayaan Nusantara
1.
Bidang Kepercayaan
Local genius yang dimiliki
Nusantara sebelum pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha adalah masyarakat Anismisme dan Dinamisme
Yaitu kepercayaan pada roh / arwah nenek moyang dan terhadap benda- benda.
Setelah datangnya pengaruh
Hindu-Buddha Animisme dan Dinamisme tdk
ditinggalkan begitu saja namun berbaur dalam ajaran baru yakni Hindu dan Buddha.
2.
Bidang Politik
Local genius yang dimiliki Nusantara sebelum
pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha adalah
masyarakat Nusantara dalam cakupan wilayah tertentu memiliki Kepala Suku.
Setelah datangnya pengaruh
kebudayaan Hindu-Buddha , masyarakat Nusantara mulai mengenal Kerajaan dengan
Raja sebagai pemimpinnya.
3. Bidang Bahasa,
Sastra, dan Aksara
Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan Sutasoma karya Empu Tantular
merupakan kitab yang banyak dipengaruhi oleh karya sastra Ramyanana dan
Mahabrata.
Prasasti Yupa yang
bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta menjadi tonggak sejarah
lahirnya zaman sejarah.
4.
Bidang Sosial
Pada zaman pra aksara
manusia yang hidupnya telah menetap juga sudah terbagi dalam suatu tatanan
strata sosial dari pemuka masyarakat, kepala suku dan rakyat biasa.
Dikenalnya sistem kasta dalam Hindu dan golongan
Biksu dan Biksuni dalam Buddha.
5.
Bidang Pendidikan
Kedatangan para pendeta
Buddha di nusantara memberikan pendidikan agama Hindu-Buddha , mereka kemudian
mendirikan Pasraman.
Para pelajar ini kemudian
menyebar hingga ke India untuk memperdalam agama Hindu-Buddha. Sekembalinya
dari India mereka menyebarkan agama Hindu-Buddha.
6. Bidang Astronomi
Pengaruh pada sistem
kalender, dalam agama Hindu dikenal sistem tahun Saka yang dimulai tahun 78
Masehi. Di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali tahun Saka sudah ditambahi
dengan cara penanggalan lokal.
Ditemukan Candrasengkala yaitu angka tahun yang
disimbolkan dengan kata-kata, gambar dan benda.
RANGKUMAN
Hubungan pelayaran dan perdagangan antara Indonesia dengan India sudah
berlangsung sejak awal abad Masehi. Terbukti dengan adanya peninggalan sejarah
di dalam negeri seperti Arca Budha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi
Selatan dan nekara perunggu yang ditemukan di Bali. Keduanya merupakan benda
buatan asing yang ditemukan di Indonesia yang menandakan adanya aktivitas
perdagangan saat itu. Selain dalam negeri, adapula bukti dari luar negeri. Satu
di antaranya adalah penyebutan Suvarnabhumi untuk menunjuk
kawasan Sumatera di kitab Jataka tulisan orang India.
Hubungan pelayaran dan perdagangan ini berpengaruh terhadap masuknya
budaya India ke Indonesia. Dalam bidang agama, masyarakat Nusantara mengenal
agama Hindu dan Buddha. Dalam bidang sosial, budaya, dan politik dikenal
berbagai tatanan baru di Nusantara. Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia
oleh para bhiksu khusus yang disebut Dharmaduta. Sedangkan mengenai pembawa
agama Hindu ke Indonesia sejarahwan memberikan 5 teori sebagai berikut:
1.
Teori
Brahmana: menurut Van Leur kaum Brahmana yang menyebarkan agama Hindu di
Indonesia karena hanya Brahmana yang menguasai ajaran Hindu. Kelemahan teori
ini menurut ajaran brahmana tidak diperbolehkan keluar India.
2. Teori
Ksatria: menurut C.C Berg Mookerji dan J.L Moens bangsawan India
menaklukkan daerah-daerah tertentu di Indonesia dan menghindukan penduduknya.
Kelemahan teori ini suatu kolonisasi yang dilakukan oleh golongan ksatria
tentunya akan dicatat sebagai suatu kemenangan, dan catatan itu tidak
ditemukan.
3.
Teori
Waisya: Menurut N.J. Krom golongan pedagang yang menetap di Nusantara dan
kemudian proses penyebaran kebudayaan India. Kelemahannya ada pada sebaran
pusat kerajaan Hindu-Buddha yang ada di pedalaman, bukan hanya pesisir.
4. Teori Sudra:
Menurut Van Faber, kaum pelayan datang ke Nusantara bertujuan mengubah
kehidupan mereka karena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar.
Namun, sebenarnya kemungkinan mereka bisa keluar dari India sangat kecil.
5. Teori Arus
Balik: Menurut F.D.K Bosch agama Hindu tersebar di Indonesia bukan hanya karena
peran orang India, tetapi orang Indonesia juga berinisiatif datang ke India
untuk belajar agama. Mereka adalah pelajar yang dikirim oleh Raja di Nusantara,
ini tercatat pada prasasti Nalanda yang ditemukan di India. Sayangnya,
masyarakat Nusantara saat itu masih pasif dan menjadikan teori ini diragukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar